Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Hidayat Nur Wahid, memberikan dukungan terhadap perjuangan kedaulatan rakyat Suriah menyusul tumbangnya rezim Presiden Bashar Al Assad. Wahid menekankan pentingnya pengalihan kekuasaan secara damai dan menjaga stabilitas untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi Suriah.
Wahid juga menyatakan bahwa pemerintah Indonesia seharusnya memberikan pengakuan dan dukungan kepada pemerintahan baru di Suriah serta bekerja sama untuk menegakkan ketertiban dunia, sesuai dengan amanat dari pembukaan UUD NRI 1945.
Selain itu, Wahid mendukung langkah negara-negara barat dan Arab yang akan bekerja sama dengan pemerintahan baru serta mengapresiasi rencana AS, Inggris, Jerman, dan lainnya untuk mencoret kelompok perlawanan dari daftar teroris. Kelompok-kelompok ini dianggap merepresentasikan rakyat Suriah, sebagaimana terlihat dari euforia di dalam dan luar negeri menyusul kejatuhan rezim Assad.
Wahid juga mengecam intervensi militer Israel pasca kejatuhan Assad, terutama upaya mencaplok wilayah Suriah, termasuk Dataran Tinggi Golan. Ia meminta Indonesia dan negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk bersatu dalam menciptakan perdamaian dan menghentikan penjajahan di Suriah dan Timur Tengah, dengan harapan kedaulatan rakyat Suriah dapat membuka jalan menuju kemerdekaan Palestina.
Seluruh pendapat ini disampaikan Wahid melalui siaran pers pada 13 Desember 2024, di Jakarta.